Menjadi Penulis Itu Berarti Menjadi Sosok Yang Berbeda

Penulis itu spesial. Penulis memiliki pandangan sendiri atas dunia. Penulis adalah pembaca. Dan membaca berarti bukan hanya membaca buku tapi juga fenomena sosial.

Penulis berarti memiliki kepekaan karena dia adalah sosok yang sudah membaca lebih banyak daripada orang kebanyakan. Entah sudah berapa kisah yang dibaca. Entah berapa intisari kehidupan yang dibaca. Entah mutiara filsafat apa yang telah merasuk pada benaknya.

Berbeda bukan berarti ugal-ugalan (walaupun kalau aku ngetik ya ugal-ugalan sih. Hehehe). Penulis juga bukan berarti nyentrik seperti rambut yang nggak dipotong, dibiarkan panjang gitu. Penulis malah orang yang rapi karena dia telah membaca bagaimana Rasulullah merawat dirinya.

Penulis bukan orang yang arogan; dia juga bukan orang yang pengennya menang terus kalau debat. Nggak begitu ya. Karena penulis sudah memiliki media sendiri untuk menyampaikan benaknya. Kalau aku sih lewat blog ini misalnya. Jadi, buat apa coba tegang urat nadi untuk mendebatkan sesuatu yang nggak ada ujungnya? Mending kan kita buat konten yang berkualitas terus ada followernya hingga kebaikan kita mendapatkan banyak pahala.

Penulis adalah orang yang disiplin karena dia sangat paham betapa berharganya waktu.

Pada akhirnya, penulis adalah orang yang mengimplementasikan pengetahuannya dan terus membaca.