Apa sih yang membuat susah shalat berjamaah di masjid? Bukankah sarana sudah ada? Ada motor. Kalau nggak ada motor, bisa minta bonceng teman. Apalagi sekarang masjid udah over-over; udah pada dekat. Terus, alasan apa lagi yang membuat kita susah ke masjid?
Pakaian? Memang sih pakaian harus yang terbaik. Sebagaimana firman-Nya:
يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد
Wahai Bani Adam, gunakanlah pakaian terbaik kalian setiap masuk ke masjid.
Tapi kan, shalat itu yang penting auratnya sudah tertutup. Apalagi kan aurat laki-laki itu sudah tertutup dengan pakaian kita sehari-hari. Yaitu pakaian yang menutupi udel sampai lutut. Tapi kalau misalnya kita pakai celana pendek, kan di masjid ada sarung.
Terus masalah apa lagi ya yang membuat kita susah ke masjid?
Apalagi kan kalau adzan itu pasti keras kan suaranya? Masak nggak dengar sih? Biarpun kita setel lagu nyaring-nyaring juga bakalan dengar. Terus, apa yang menutup telinga kita dari memenuhi panggilan-Nya?
Atau, mungkin hati kita yang tertutup?
Apakah shalat berjamaah di masjid itu berat? Padahal disyariatnya shalat berjamaah di masjid itu untuk memudahkan kita. Ingat lok bahwa Allah berfirman:
يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر
Allah itu menginginkan keringanan bagi kalian; bukan kesusahan.
Nah, Allah sendiri loh yang bilang bahwa syariat itu ya tujuannya itu untuk memudahkan. Terus, apa sih yang membuat shalat berjamaah itu sebenarnya memudahkan?
-
Lebih mudah dapat pahala lebih banyak
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa shalat berjamaah di masjid itu dapet pahala 27 kali lipat lebih banyak daripada shalat di rumahnya atau di pasarnya.
- Lebih mudah untuk mendapatkan kekhusyukan
- Lebih mudah untuk mendapatkan ayat-ayat yang jarang atau nggak pernah kita lantunkan dalam shalat
- Fokus ke kekhusyukan shalat aja, nggak usah ribet mikirin jumlah rokaat
- Suasana masjid lebih tenang
Ada banyak lagi kemudahan yang kita dapatkan jika shalat di masjid.
Lalu, apa yang membuat kita ragu? Denger adzan, langsung ke masjid yok.