Kalau Bukan dengan Quran, dengan Apa Lagi Kita Akan Menghadap Kepada-Nya?

Umur kita hanya sementara.

Mau berapa lama? 60 tahun? 80 tahun? Mau berapa lama?

Setelah itu kita akan menghadap kepada-Nya.

Sudah banyak kah pahala yang kita kumpulkan? Sudah bersih kah kita dari dosa-dosa? Sudah melimpah kah ketaatan kita pada-Nya?

Bagaimana? Sudah siap menghadap-Nya? Sudah yakin apa yang akan kita katakan pada-Nya? Apakah kita sudah yakin di hadapan-Nya?

Siap atau tidak? Bagaimana? Merasa malu dengan dosa-dosa? Merasa malu dengan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan?

Harusnya kita merasa malu. Malu banget. Kita yang udah diberikan umur oleh Allah untuk berbuat baik malah kita isi dengan dosa. Malu. Malu banget.

Apakah masih ada harapan bagiku untuk menggapai keridhoan-Nya?

Kurasa, aku masih bisa menggapainya dengan membaca ayat-ayat-Nya. Bukankah Allah suka kalau ayat-ayat-Nya dilantunkan? Bukankah Allah suka jika ayat-ayat-Nya dipahami? Bukankah Allah suka jika ayat-ayat-Nya diimplementasikan?

Kuingin lebih banyak membaca Quran. Lebih banyak. Lebih banyak lagi. Kalau bisa setiap jam khatam Quran. Aku sedih membayangkan betapa menumpuknya dosa yang telah kuperbuat.