Apakah selama ini kita berpikir bahwa hanya dengan tamak dan pelit, kita bisa jadi kaya? Apakah kita berpikir bahwa hanya dengan kerja keras, kita bisa kaya? Apakah kita berpikir bahwa usaha keras kita ini membuat kita harus mengorbankan ketaatan pada-Nya?

Lalu, siapakah sesungguhnya yang memberikan rizki? Allah apa kerja keras kita?

Masalah rizki ini memang sangat menakjubkan. Ada orang yang kerja keras setiap hari seperti paklek es tong-tong yang kayaknya aku nggak pernah lihat beliau shalat kecuali jumatan. Beliau tu jalan terus jualan. Tapi entah mengapa kelihatannya seperti nggak cukup gitu rizkinya.

Namun ada pula orang yang kelihatannya santai. Buktinya aja sambil jaga toko, sambil ngaji atau sambil baca buku-buku keislaman. Masya Allah. Apa beliau nggak mencoba memikirkan bisnisnya? Apa beliau nggak mencoba mengisi setiap waktunya untuk mempromosikan dagangannya?

Sungguh ajaib.